Sebelum kita masuk lebih dalam kebagian testing, seorang quality assurance harus menyiapkan testing approach terlebih dahulu. Testing approaches merupakan salah satu strategy dalam melakukan testing, dimana testing approach bertujuan untuk menentukan bagaimana testing akan dijalankan. Berdasarkan pendekatan dari sisi teknik pengerjaannya, testing terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Proactive Proses test dilakukan ketika sprint berlangsung, sehingga dapat mendeteksi defect atau bug secepat mungkin dan akan diperbaiki oleh team developer.
  2. Reactive Proses test dijalankan ketika produk atau system sudah selesai dibuat.

Testing approach membantu dalam menetapkan:

Setelah mengenal lebih jauh mengenai testing approach, yuk kita bahas mengenai black box testing, white box testing, dan grey box testing.

Black, White dan Grey Testing

image-20221028-020102.png

Black Box Testing White Box Testing Grey Box Testing
Test dilakukan tanpa mengetahui “internal knowladge” produk, karena black box testing berfokus pada input dan output product. Pada test ini sudah mengenal internal knowladge seperti internal data structure, physical logic flow, architecture data, etc. Kombinasi dari white and black box testing, dimana proses testing menggunakan input & output program untuk kepentingan program selama testing dengan menggunakan internal code.

Black Box Testing

black box testing berfokus pada input dan ouput yang dihasilkan oleh suatu produk atau perangkat lunak tanpa mengetahui “internal knowladge” berupa sistem code yang ada. Proses black box testing sendiri biasanya dilakukan oleh tester dan dilakukan ketika aplikasi perangkat lunak sudah selesai di-build.

Kelebihan: